Desain kaleng cat biasanya menunjukkan karakteristik berikut:
Bahan: Kaleng cat umumnya terbuat dari logam, khususnya baja berlapis timah. Bahan ini memberikan daya tahan dan melindungi cat dari unsur luar.
Membentuk:
Cat kaleng biasanya memiliki bentuk silinder, sehingga mudah ditangani dan ditumpuk. Bagian atas dan bawah kaleng biasanya berbentuk datar atau agak membulat.
Ukuran: Kaleng cat tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari wadah kecil untuk sampel atau touch-up hingga yang lebih besar untuk jumlah cat biasa.
Tutup/Tutup: Kaleng mempunyai tutup atau tutup yang terpasang, yang dapat dilepas atau disegel secara permanen. Tutup yang dapat dilepas sering kali diamankan dengan pegangan plastik atau logam untuk memudahkan pembukaan dan penutupan.
Mekanisme Pembukaan/Penutupan: Beberapa kaleng cat memiliki cerat yang diaktifkan tuas atau bibir tuang untuk memudahkan penuangan terkontrol tanpa tumpah. Yang lain mungkin memiliki tutup berulir atau snap-on.
Pelabelan: Kaleng cat biasanya diberi label dengan informasi penting, seperti merek cat, nama warna, petunjuk penggunaan, tindakan pencegahan keselamatan, dan nomor batch/lot.
Penyegelan: Untuk memastikan integritas produk dan menghindari kerusakan, kaleng cat ditutup dengan strip logam atau plastik yang harus dipecah sebelum dibuka.
Lapisan Internal: Banyak kaleng cat memiliki lapisan internal plastik atau epoksi untuk menjadi penghalang antara cat dan logam, mencegah reaksi kimia yang dapat mempengaruhi kualitas cat.
Kemampuan ditumpuk: Kaleng cat dirancang agar mudah ditumpuk, memungkinkan penyimpanan dan transportasi yang efisien.
Dapat digunakan kembali: Meskipun tidak selalu menjadi pertimbangan desain utama, beberapa kaleng cat dirancang untuk dapat digunakan kembali setelah cat asli digunakan, sehingga cocok untuk menyimpan bahan lain atau barang kecil.